会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa!

PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa

时间:2025-05-21 20:40:05 来源:quickq加速器在哪下 作者:时尚 阅读:849次
Warta Ekonomi,quickq中文官网 Jakarta -

Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi olok-olokan maupun hujatan dari sejumlah pihak lantaran sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta sempat terendam banjir beberapa hari lalu.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Dedi Supriadi malah membela Anies yang mendapat kritik keras dari sejumlah pihak akibat ada beberapa titik terendam banjir. Menurut dia, banjir kali ini tidak separah tahun sebelumnya.

PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa

PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa

Baca Juga: Mas Anies, Ini Ramalan BMKG Terbaru: Bukan Mau Takut-takuti, Jakarta, Hati-Hati..

PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa

Data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, terlihat terjadi penurunan terhadap wilayah yang terendam banjir selama 2 tahun terakhir dipimpin oleh Anies. Tercatat tanggal 1 Januari 2020, RW tergenang 390 titik dan 20 Februari 2021 cuma 113 titik.

PKS Beberkan Data Banjir Jakarta Era Jokowi Ahok, Ternyata di Era Anies Baswedan Luar Biasa

Pada 17 Januari 2013, tercatat jumlah wilayah Rukun Warga (RW) yang terendam banjir sebanyak 599 titik dan tanggal 11 Februari 2015 itu sebanyak 702 titik. Saat itu, Gubernur DKI dijabat oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dari jumlah pengungsi, tampak juga terjadi penurunan secara drastis dari 36.445 orang pada 1 Januari 2020 menjadi 3.311 orang saat banjir hari Sabtu, 20 Februari 2021. Malah, pada 17 Januari 2013 itu pengungsi sebanyak 90.913 dan turun jadi 45.813 orang pengungsi pada 11 Februari 2015.

“Kalau dari data yang dipaparkan tidak separah tahun lalu, atau tahun-tahun sebelumnya,” kata Dedi kepada VIVA pada Rabu, 24 Februari 2021.

Dedi mengatakan Anies juga dalam kampanye Pilkada DKI 2017, tidak menjanjikan bakal menghilangkan banjir dari Ibu Kota Jakarta. “Seingat saya, Anies enggak pernah janji kalau jadi gubernur itu banjir akan hilang dari Jakarta,” ujarnya.

Namun, kata dia, Anies dalam kampanye menyampaikan beberapa program seperti membuat setu sebagai penangkap air bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah tetangga, normalisasi daerah aliran sungai (DAS), membuat sumur resapan, menjadikan RTH sebagai daerah retensi air.

“Yang lainnya sama, seperti mencegah banjir rob dengan tanggul, menyediakan mesin pompa air di wilayah-wilayah mudah tergenang,” jelas dia.

Menurut dia, hal yang sudah dikerjakan Aneis bersama Pemerintah Provinsi DKI setahun terakhir ini seperti pengerukan lumpur di setu, danau dan sungai, serta gerebek lumpur paling tidak membuat wilayah Jakarta yang tergenang tidak terlalu luas, dan juga genangan tidak terlalu lama.

“Kalau soal banjir, Jakarta pernah kebanjiran tahun 1918. Sejak itu, setiap pemerintah yang memimpin Jakarta berusaha serius mengatasinya. Walaupun kalau debit air terlalu besar baik karena hujan atau kiriman dari hulu, pasti ada wilayah Jakarta yang tergenang,” katanya.

Dedi mengatakan Anies harus meneruskan tren positif dengan merealisasikan program-programnya dalam menangani persoalan banjir, di antaranya membuat sumur resapan. Menurut dia, tahun ini harus digalakkan program sumur resapan tersebut.

“Tahun ini rencananya 300 ribu sumur resapan akan ditanam di titik-titik rawan genangan,” kata Dedi.

Selain itu, Dedi mengatakan untuk daerah aliran sungai yang dilewati 13 sungai, memang sebagian mesti ada penyelesaian yang komprehensif. Yaitu memberi jalan kepada air sekaligus memberi hunian layak bagi mereka yang masih tinggal di daerah alisan sungai atau DAS.

“Pembebasan lahan di DAS Ciliwung dan sungai lain agar bisa dilakukan normalisasi ataupun naturalisasi, tergantung kesepakatan pemerintah pusat. Terakhir, taman-taman yang ada sekarang lebih efektif dijadikan area retensi air. Sehingga, air tak langsung masuk ke saluran melainkan meresap ke tanah lebih dulu,” ujarnya.

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • 留学插画设计专业,你选择英国还是美国?
  • Pemprov DKI Terpecah Akibat Geng
  • Bursa Eropa Catat Kenaikan Mingguan Kelima, Investor Soroti Negosiasi Tarif AS
  • Gelar Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia 2024 Disabet Aeromexico
  • Kongkalikong dengan Satpam, Maling Gasak Aset Perusahaan Kontraktor di Makasar Jakarta Timur
  • 2025世界大学环境设计专业排名
  • Dolar Terkoreksi Usai Turunnya Peringkat Kredit AS
  • Kemenkes Bakal Koordinasi dengan Badan Gizi Nasional Tingkatkan Status Gizi Indonesia
推荐内容
  • Layanan Pembayaran Nontunai Bank DKI Merambah ke Rumah Sakit, Bisa Buat Bayar Tagihan
  • Peringkat Kredit AS Turun karena Utang Membengkak, Investor Cemas RUU Baru Tambah Beban
  • PAM Jaya Bangun IPA Pesanggrahan Senilai Rp 200 M, Bisa Layani 10 Kelurahan Di Jaksel
  • Sugiyanto Tuding Anies Lakukan Kebohongan Publik, Relawan Balas dengan Kata
  • 日本艺术类院校留学条件有哪些?
  • Pembawaan Uang Tunai ke Dalam atau Luar Pabean Indonesia Jadi Modus Cuci Uang